“Suku bugis adalah salah satu suku yang mendiami jazirah Sulawesi dan kabupaten Bone sering dianggap sebagai pusat dari peradaban suku bugis. Tulisan ini adalah tulisan yang berisi tentang masuknya ajaran islam disuku bugis bone”
Kabupaten Bone terletak sekitar 174 km sebelah timur kota Makassar dengan luas wilayah 4.559 km2. Di sebelah utara kabupaten ini berbatasan dengan kabupaten Wajo, sebelah selatan dengan Sinjai, timur denga teluk Bone dan barat dengan kabupaten Maros.
Sejarah Masuknya Islam di Kerajaan Bone.
Kerajaan Bone dan Gowa sejak dulu dikenal sering berseberangan dalam mewujudkan supremasi kekuasaan di wilayah Sulawesi Selatan. Alasan politis tentu menjadi pertimbagan utama. Sifat berseberangan ini juga menjadi salah satu alasan Kerajaan Bone pada awalnya menolak ajakan dari ra Gowa untuk memeluk agama Islam. Pada saat itu Islam sudah jadi agama resmi yang dianut di kerajaan Gowa.
Raja Bone menganggap ajakan dari raja Gowa ini hanyalah salah satu siasat untuk melebarkan pengaruh dan kekuasaan kerajaan Gowa. Sebenarnya bukan hanya kerajaan Bone saja yang berpendapat begitu, karena pada umumnya kerajaan-kerajaan besar di Sulawesi Selatan juga berpikir sama.
Setelah kerajaan Sidenreng, Soppeng dan Wajo menerima Islam, secara diam-diam raja Bone 10 We Tenrituppu diam-diam berangkat ke Sidenreng untuk menemui adattuang sidenreng La Patiroi yang telah memeluk Islam. Namun takdir berkata lain, sesaat setelah memeluk Islam sang raja kemudian menghembuskan nafas terakhir setelah menderita sakit. Untuk itu beliau mendapat gelar anumerta “matinroe ri Sidenreng”
Tahun 1611 raja Bone 10 digantikan oleh La Tenriruwa sebagai raja Bone 11. Pergantian raja ini sampai ke telinga raja Gowa, Sultan Alauddin. Sang raja Gowa bersama pasukannya kemudian bergerak menuju Bone untuk bertemu dengan raja yang baru. Maksud utama kedatangan Sultan Alauddin adalah untuk mengajak sang raja baru memeluk agama Islam. Secara pribadi ajakan ini sebenarnya diterima raja Bone yang baru, sayangnya para Ade’ Pitu masih menentang karena kuatir akan rencana kerajaan Gowa untuk menjajah kerajaan Bone.
Selain itu mereka juga masih belum bisa meninggalkan kebiasaan lama seperti makan babi, minum tuak, sabung ayam, beristri banyak dan lain-lain yang tidak sesuai dengan syariat Islam pada hakekatnya.
Namun itu hanya soal waktu karena akhirnya Islam dapat diterima oleh kerajaan Bone. Ajaran Islam bahkan memberi warna baru dalam pranata sosial orang-orang Bone. Mereka bisa menerima Islam dengan sangat baik dikarenakan menurut mereka ajaran Islam tidak mengubah nilai-nilai kaidah kemasyarakatan bone dan budaya yang telah ada.
0 Response to "sejarah masuknya islam di suku bugis"
Posting Komentar