Mencari baju adat disini dibilang seperti mencari jarum ditumpukan jerami . Ok, kalo peribahasa yang saya gunakan terlalu berlebihan. Tapi ada benarnya juga loh. Tiga tempat di kota Palu yang kami datangi baju adat ini sold out
karena sudah terbooking oleh instansi lain. Kami ditawari pake adat baju Poso cuma sepertinya kurang cocok dengan bentuk badan karena bentuk rok mengembang bagian bawah dan temen saya yang cowok Yodi pasti ngamuk-ngamuk karena pakai celana pendek.

Baju Adat Poso

Baju Adat Kaili
1. Baju Nggembe
Baju Nggembe adalah busana yang dipakai oleh remaja putri untuk Upacara Adat atau pesta. Baju Nggembe berbentuk segi empat, berkerah bulat berlengan selebar kain, panjang blus sampai pinggang dan berbentuk longgar. Baju Nggembe ini dilengkapi dengan penutup dada atausampo dada dan memakai payet sebagai pemanis busana. Bagian bawah Baju Nggembe adalah sarung tenun Donggala yang berbenang emas atau dalam bahasa Kaili disebut dengan Buya Sabe Kumbaja.
2. Cara Pemakaian Sarung. Mulanya hanya di kepit di pinggang dan ujung sarung terjuntai di pangkal tangan Ni Sakiki. Dalam perkembangannya pemakaian sarung Donggala dirubah dengan mengikat sarung dan kemudian disamping kiri atau kanan dilipat untuk memperindah serta memberi kebebasan bergerak bagi si pemakai.
3. Assesoris
- Anting-anting panjang atau Dali Taroe
- Kalung beruntai atau Gemo
- Gelang panjang atau Ponto Ndate
- Pending atau Pende

Baju pernikahan adat Kaili
Baju Koje / Puruka Pajana
Pakaian ini terdiri dari 2 bagian yaitu Baju Koje dan Puruka Pajama. Baju Koje atau baju ceki adalah kemeja yang bagian keragnya tegak dan pas dileher, berlengan panjang, panjang kemeja sampai ke pinggul dan dipakai di atas celana.
Puruka Pajana atau celana sebatas lutut, modelnya ketat, namun killnya harus lebar agar mudah untuk duduk dan berjalan. Pakaian ini dilengkapi dengan sarung dipinggang, keris, serta sebagian kepala menggunakan destar atau siga
0 Response to "Baju adat suku Kaili Sulawesi Tengah (central celebes)"
Posting Komentar